Kamis, 04 Mei 2017

Bapak Penyuluh Pertanian Indonesia



Bapak Penyuluh Pertanian Indonesia
news_12_1470726156.JPG
Gambar : Salmon Padmanagara

Salmon Padmanagara, merupakan nama yang tidak begitu dikenal masyarakat. Lelaki kelahiran Bandung 89 tahun lalu ini yang dijuluki Bapak Penyuluhan Pertanian Indonesia. Salmon Padmanagara lahir pada 20 Agustus 1927 dari keluarga Raden Tumenggung Agoes Padmanagara, Bupati Garut pada zaman kolonial. Meskipun berasal dari keluarga bangsawan, hal itu tidak menjadikan Salmon sebagai pribadi yang feodal, bahkan dia tak pernah memakai gelar Raden di depan namanya. Istri Salmon Padmanagara, Nyi Raden Siti Patimah (Titi) juga berasal dari golongan bangsawan. Ayahnya, Raden Tumenggung Mochamad Singer, adalah Bupati Sumedang. Dari pernikahan dengan Titi, Salmon dikaruniai lima anak yaitu Tony S. Padmanagara (alm), Monty S. Padmanagara, Rika Padmanagara, Rafe Padmanagara, Ranny Padmanagara.
Bagi dunia pertanian, khususnya penyuluh pertanian dan kelompok tani, sosok Salmon Padmanagara sudah tak asing lagi, karena beliaulah yang membangun penyuluhan di Indonesia. Komitmennya terhadap penyuluh dan petani tak perlu diragukan lagi. Saat menjadi pejabat Departemen Pertanian dan dosen, beliau selalu menanamkan pengertian arti Penyuluhan Pertanian yang sebenarnya. Motto-nya adalah: "To help people help themselves" dari "to make the best better". Ini mencerminkan bahwa penyuluhan pertanian adalah upaya mendorong petani untuk bisa menolong dirinya sendiri dan bahwa kemajuan itu harus dicapai dan terus-menerus.
Konsep tersebut yakni "Improvement and Strengthening of Agricultureal Extension Activities". Konsep pola pengembangan penyuluhan pertanian itu memuat upaya memperkuat kegiatan penyuluhan pertanian. Beliau kemudian menyusun berbagai metode seperti dem-plot, dem-farm, dem-area, dan dem-unit, siaran pedesan, bahan cetakan dan bahan audiovisual. Sebagai konseptor, pada tahun 1969 Salmon Padmanagara lalu diangkat menjadi Direktur Penyuluhan pada Direktorat Jenderal Pertanian. Pemikiran Salmon pun jauh ke depan menembus ruang dan waktu. Saat itu belum ada koran atau media cetak yang terbit hanya melayani salah satu sektor, beliau lah penggagas terbitnya Tabloid Sinar Tani, sebuah media yang mengkhususkan diri untuk penyuluhan dan pembangunan pertanian

 Tentara pelajar
Pendidikan dasar Salmon saat masih kecil di berbagai tempat di Jawa Barat dan terakhir diselesaikannya di Purwakarta pada 1941, kemudian lulus SMP pada 1945 di Jakarta. Pada periode 1946 sampai dengan 1949, Salmon remaja bergabung dengan Tentara Pelajar. Pada 1950, beliau menyelesaikan pendidikan SMA di Bandung. Setahun kemudian, ia menjadi mahasiswa ikatan dinas Fakultas Pertanian Universitas Indonesia Bogor (sekarang IPB) Jurusan Sosial Ekonomi dan lulus sarjana pada 1958.
Selain menempuh pendidikan formal, Salmon juga mengikuti program pendidikan tambahan di manca negara, seperti Pendidikan Penyuluh Pertanian di University of Kentucky, AS (1958-1959) dan Perencanaan Pembangunan Pertanian di UN Asia Institute, Bangkok, Thailand (1967). Atas dedikasinya dalam keilmuan pertanian, ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 22 Desember 2004.

Obor penerang
Perhatian, pemikiran dan perjuangan yang besar Salmon Padmanagara terhadap petani dan pertanian menjadikan dirinya dianggap obor penerang yang menuntun mereka menjadi petani mandiri sehingga diangkat sebagai Bapak Penyuluhan Pertanian. Namun sayangnya, penganugerahan tersebut bukan dari pemerintah, tapi dari petani Indonesia yang disampaikan KTNA Nasional pada acara Pekan Nasional Kontak Tani Nasional Andalan (Penas KTNA) di Simalungun Sumatera Utara tahun 1986. Kemudian pada Penas KTNA IX di Lombok 1996, Salmon mendapat penghargaan Peniti Emas dari petani. Beliau di nilai merupakan salah satu tokoh yang turut membesarkan KTNA, yaitu organisasi tani nasional yang saat ini masih eksis tersebut.
Ketika menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian pertama, sosok Salmon Padmanagara memiliki begitu banyak pengalaman berkualitas dalam menegakan prinsip-prinsip kediklatan yang berorientasi ahlak dan moral secara konsisten. Awal kepemimpinan beliau menerapakan model penyatuan prinsip pendidikan pertanian, diklat pertanian dan penyuluhan pertanian. Mantan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Emilia Harapah menyatakan, pemikiran Salmon Padmanagara yang pernah menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) saat menjadi ketua Asean COFAF (commite on food, agriculture and fisheries) banyak mewarnai arah kerjasama pangan dan pertanian Asean.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

teknik sambung susu tanaman semangka (citrullus vulgaris)

tekni sambung merupakan teknik vegetasi untuk menigkatkan buah dan mempercepat umur berbuah serta memperbaiki ketururnan sesuai induknya ata...