Kamis, 04 Mei 2017

Tanaman lemon



LEMON (Citrus medica)
menanam-jeruk-lemon.jpg
Gambar: Tanaman lemon
Lemon (Citrus medica) merupakan tanaman yang kaya akan kandungan vitamin C-nya. Lemon lebih dikenal di masyarakat pedesaan dengan mana jeruk keprok soe. Jeruk keprok soe atau lemon ini memiliki potensi yang ukup tinggi di masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai juataan jiwa, tingkat konsumen mencaai 3,9 kg per kapita/tahun. Hal ini karena permintaan pasar yang selalu melonjak tinggi. Lemon merupakan salah satu unggulan agribisnis karena nilai ekspor yang tinggi di berbagai negara. Akan tetapi untuk Indonesia sendiri masih mengimpor dari Amerika dam Italia (Martosupono, 2007).
Jeruk lemon atau jeruk sitrun dapat dibudidayakan dengan mudah karena sama dengan budidaya jeruk biasanya. Hal yang perlu diperhatikan ketika budidaya adalah cara perawatanya. Perawatan ini meliputi berbagai cara salah satunya pemangkasan. Dengan dilakukanya pemangkasan pada ranting-ranting tanaman jeruk lemon memungkinkan tanaman dapat berbuah optimal. Tidak semua ranting mampu menghasilkan buah sehingga sanggat perlu di lakukan pemangkasan. Ranting maupun cabang yang tidak produktif hanya akan mengahbiskan sumber makanan. Letak ranting tersebut di tengah-tengah atau di sebelah bawah sendiri. Hasil pemotongan terutama pucuknya masih bisa di manfaatkan sebagai bahan sambung atau tempel dalam pekembangbiakan secara vegetatif (Martosupono, 2007).
Jeruk lemon selain berfungsi sebagai pelengkap masakan juga berfungsi sebagai pelengkap minuman yang menyegarkan dan kaya vitamin C. Sebut saja lemon tea yang memiliki banyak penggemar. Jeruk lemon merupakan jeruk nipis tanpa biji sehingga lebih efektif perbanyakanya menggunakan cara vegetatif. Perbanyakan vegetatif juga memiliki keunggulan supaya anakannya sama dengan indukannya (Berti, 2015).


1.      Klasifikasi
Adapun klasifikasi jeruk lemon ialah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Sapindales
Famili              : Rutaceae
Genus              : Citrus
Spesies            : Citrus medica (Tjitrosoepomo, 1987).

2.      Morfologi
1-lemon-tree-after-harvest.jpg
Rounded Rectangle: Gambar: LemonJeruk lemon merupakan tanaman peredu sekaliguh penghias kebun. Tinggi tanaman ini mencapai 2-13 m. Daun lemon berwarna hijau ada yang agak kekuningan, bertepi rata, perukan daun licin agak berminyak dan pangkal meruncing. Daun lemon merupakan daun tunggal dengan panjang 7-8 cm sedangkan lebarnya 4-5 cm.
Batang dan ranting jeruk lemon memiliki duri yang panjang tetapi tingkat kerapatanya rendah. Pada ranting terdapat tangkai daun sepanjang 1-1,5 cm yang dianggap duri. Batang berkayu dan berakar tunggang karena merupakan salah satu tanaman dikotil.
Akar tanaman lemon merupakan akar tunggang. Hal ini karena tanaman lemon merupakan tanaman dikotil. Fungsi utama akar lemon adalah untuk menyerap dan sekaligus menyimpan makanan.
Bunga berwaran putih atau kuning pucat dengan mahkota berumlah 4 terkadang ada yang 5. Bunga ada yang berkelompok ada yang tunggal dan ada yang majemuk. Tempat bunganya berada di ketiak daun dan ujung batang. Kelopak berbentuk bintang berwarna hijau, benang sari panjang 1,5 cm, kepala sari berbentuk ginjal berwarna kuning. Tangkai putik silinders, panjang 1 cm, kepala putik berwarna kuning.
Buah jeruk lemon berwarna kuning dengan bentuk membulat dengan diameter 5-7 cm. Ukuran buah hampir seragam, kulit buah yang tebal dan mengkilat serta bergelombang banyak mengandung atsiri. Warna daging buah kuning kemerahan, beraroma lembut. Sari buah lemon terdiri dari 5% asam sitrat, yang memberi rasa khas lemon dan pH-nya sekitar 2-3. Biji berbentuk bulat telur, berwarna putih agak mengkerut (Nizhar, 2012 dalam Martosupono, 2007).

3.      Syarat tumbuh
Lahan yang digunakan untuk menanam lemon harus mendapatkan sinar matahari yang cukup besar. Jeruk lemon dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah, di daerah tropis seperti negara kita maupun di negara subtropik. Tanah yang gembur dan  kandungan organic tinggi, memiliki aerase dan draenase yang mmadai, dengan nilai pH 6-7. Sehingga pohon jeruk lemon dapat tercukupi nutrisinya. Tanah yang akan ditanami memiliki tingkat garam yang rendah, bebas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya,  tidak tergenang air, tidak becek dan tidak terlalu basah.
Jeruk lemon cocok ditanam di daerah beriklim kering dengan musim dingin yang relatif hangat. Suhu lingkungan ideal yang akan ditanamai adalah 15-30°C atau 60-85°F. Ketika di tanam di iklim bawah standat, buah dan bunga akan rontok serta pohon bisa mati. Ketinggian tempat yang baik adalah 500-1.200 m dpl sedangkan di daerah rendah ketinggianya 100-400 m dpl. Curah hujan tidak melebihi 100 mm/bulan dan kelembapan udara 50-85% dengan minimal 3 bulan kering (Agustin, 2015).

4.      Budidaya
Teknik budidaya jeruk lemon relatif mudah dan membutuhkan perawatan yang intensif. Khususnya di indonesia penguasaan teknik budidaya cukup rendah dan kurang ada tenaga kerja. Tenaga kerja berasan dari keluarga itu sendiri.
Pembibitan, bibit yang digunakan dalam perbanyakan ada dua yaitu generati dengan biji seleksi dan vegetatif dengan okulasi. Secara generatif lebih banyak dilakukan masyarakat karena tingkat produksi lebih panjang dan perakaranya lebih kuat, sedangkan teknik okulasi kurang digunakan karena selain lama menunggu tumbuh batang bawah (6 bulan) juga resisten terhadap hama lebih tinggi ketika okulasi dengan pisau yang kurang steril. Namun dikalangan masyarakat lebih banyak membudidayakan tanaman hasil pasokan dari pemerintah, hal ini karena mereka belum menguasai teknik okulasi.
             Penanaman, bibit yang telah berumur 4-6 bulan biasanya siap untuk di tanama di lahan. Jarak tanam yang biasa digunakan ada lahan adalah 40×40 cm dan 50×50 cm. Fungsi lain adalah untuk memperbaiki struktur tanah, drainase, dan aerasinya. Sebelum ditanam perlu adanya pemangkasan daun atau ranting yang diperkirakan tidak penting, akar juga perlu dipangkas sedikit untuk merangsang munculnya akar baru. Penanaman perlu mengunakan pupuk baik organk mauapun anorganik, namun lebih efektif menggunakan pupuk oganik.
            Penyiangan, penyiangan dilakukan para petani sebelum melakukan penanaman. Penyiangan ini untuk membesihkan tanaman atau gulam yang dapat menggagu pertumuhan tanaman jeruk ang di tanam. Pemupukan, pemupukan dilakukan saat awa penanaman dengan menggunakan pupuk organik kompos, pupukkandang maupun anorganik sesuai dosis. Pemupukan juga dilakukan sekitar 1-2 kali dalam setahun. Pemupukan sendiri bertujuan untuk memperbanyak kadungan humus, memperbaiki sirkulasi udara, mudah memperoleh oksigen .
            Pemangkasan, pemangkasan dilakukan sebanyak 1-2 kali pertahunnya dengan tujuan untuk menghilakan ranting atau cabang yang kering, tidak produktif. Sebelum pemangkasan alat yang digunakan hendaknya disterilkan mengunakan alkohol 70%. Bekas luka pemangkasan sebaiknya ditutup dengan lilin, meni, atau fungisida untuk mencegah munculnya hama penyakit. Tanaman yang baru ditanam usia  bulan lebih efektif jika hanya memiliki 3 atau 4 cabang saja.
            Penjarangan buah, kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi saat tanaman jeruk berbuah banyak. Tanaman jeruk memiliki 2 musim berbuah terkadang tahun pertama banyak buahnya tahun ke dua jarang buahnya (binomial). Saat berbuah banyak tanaman resisten akan kerusakan, karena buah yang terlalu banyak tidak mamu ranting untuk menyangganya sehingga dapat patah. Penjarangan buah ini bertujuan memaksimalkan hasil, menjaga kesehatan tanaman dan memperbaiki kualitas buah.
Prodiktifitas atau hasil panen dalam perbanyakan vegetatif mencapai umur 4-5 tahun setelah tanam, sedangkan dengan cara generatif mencapai umur 6-10 tahun baru berbuah. Produksi perpohon berkisar 25-150 kg, dengan harga nilai jual petani di Indonesia khususnya  yaitu Rp.3.000,- sampai Rp.5.000,-/kg (Martosupono, 2007).

5.      Penyebaran
Tanaman lemon berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggar, pada awal 200 masehi dibudidayakan di India. Selama abad 10 sampai abad 11 populer di negara Timur Tengah, Mediterania, Amerika, Cina. Lemon diperkenalkan ke Amerika oleh penjajah Spanyol tepatnya di California tahun 1700-an (Agustin, 2015).

6.      Manfaat
Bagaian-bagian tanaman yang di manfaatkan mulai dari buah, daunya yang memiliki nilai dekorasi serta bunga yang berwarna menarik. Lemon juga dapat digunakan sebagai bumbu makanan sampai pembersih. Lemon biasanya ditaman di kebun sebagai hiasan kebun karena bentuk pohonya, rasa buahnya yang manis dan ketahanan terhadap cuaca. Air perasan buah lemon sangat bermanfaat sebagai antibakteri dan sebagai antioksidan. Vitamin C merupakan kandungan utama air buah lemon yang bermanfaat sebagai antioksidan. Kadungan lainya yaitu asam sitrat yang mampu menurunkan pH sel bakteri sehingga mampu menghambat aktivitas sel bakteri ( Berti, 2015).







DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D. 2015. Merangsang Pertumbuhan Jeruk Lemon https://www.jurnalasia.com/bisnis/agribisnis/lemon/. Di akses tanggal 11 April 2017.
Berti, P. 2015. Daya Antibakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus medica) terhadap Porphyromonas gingivalis Dominan Periodontitis (In Vitro). UMS. Surakarta.
Martosupono, dkk. 2007. Budidaya Jeruk Keprok Soe di Kabupaten Timut Tengah Selatan. J. Agri vol 19:76-90.
Tjitrosoepomo, G. 1987. Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

2 komentar:

teknik sambung susu tanaman semangka (citrullus vulgaris)

tekni sambung merupakan teknik vegetasi untuk menigkatkan buah dan mempercepat umur berbuah serta memperbaiki ketururnan sesuai induknya ata...