LEMON
(Citrus medica)
Gambar: Tanaman lemon
Lemon
(Citrus medica)
merupakan tanaman yang kaya akan kandungan vitamin C-nya. Lemon lebih dikenal di masyarakat
pedesaan dengan mana jeruk keprok soe. Jeruk keprok soe atau lemon ini memiliki
potensi yang ukup tinggi di masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang mencapai
juataan jiwa, tingkat konsumen mencaai 3,9 kg per kapita/tahun. Hal ini karena
permintaan pasar yang selalu melonjak tinggi. Lemon merupakan salah satu
unggulan agribisnis karena nilai ekspor yang tinggi di berbagai negara. Akan
tetapi untuk Indonesia sendiri masih mengimpor dari Amerika dam Italia (Martosupono, 2007).
Jeruk
lemon atau jeruk sitrun dapat dibudidayakan dengan mudah karena sama dengan
budidaya jeruk biasanya. Hal yang perlu diperhatikan ketika budidaya adalah
cara perawatanya. Perawatan ini meliputi berbagai cara salah satunya
pemangkasan. Dengan dilakukanya pemangkasan pada ranting-ranting tanaman jeruk
lemon memungkinkan tanaman dapat berbuah optimal. Tidak semua ranting mampu
menghasilkan buah sehingga sanggat perlu di lakukan pemangkasan. Ranting maupun
cabang yang tidak produktif hanya akan mengahbiskan sumber makanan. Letak
ranting tersebut di tengah-tengah atau di sebelah bawah sendiri. Hasil
pemotongan terutama pucuknya masih bisa di manfaatkan sebagai bahan sambung
atau tempel dalam pekembangbiakan secara vegetatif (Martosupono, 2007).
Jeruk
lemon selain berfungsi sebagai pelengkap masakan juga berfungsi sebagai
pelengkap minuman yang menyegarkan dan kaya vitamin C. Sebut saja lemon
tea yang memiliki banyak penggemar. Jeruk lemon merupakan jeruk nipis
tanpa biji sehingga lebih efektif perbanyakanya menggunakan cara vegetatif.
Perbanyakan vegetatif juga memiliki keunggulan supaya anakannya sama dengan indukannya (Berti, 2015).
1. Klasifikasi
Adapun
klasifikasi jeruk lemon ialah sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Sapindales
Famili :
Rutaceae
Genus :
Citrus
Spesies :
Citrus medica (Tjitrosoepomo, 1987).
2. Morfologi
Jeruk
lemon merupakan tanaman peredu sekaliguh penghias kebun. Tinggi tanaman ini
mencapai 2-13 m. Daun lemon berwarna hijau ada yang agak kekuningan, bertepi
rata, perukan daun licin agak berminyak dan pangkal meruncing. Daun lemon
merupakan daun tunggal
dengan panjang 7-8 cm sedangkan lebarnya 4-5 cm.
Batang dan ranting
jeruk lemon memiliki duri yang panjang tetapi tingkat kerapatanya rendah. Pada ranting terdapat tangkai daun sepanjang 1-1,5
cm yang dianggap duri. Batang berkayu dan berakar tunggang
karena merupakan salah satu tanaman dikotil.
Akar tanaman lemon merupakan akar tunggang. Hal ini karena tanaman lemon
merupakan tanaman dikotil. Fungsi utama akar lemon adalah untuk menyerap dan
sekaligus menyimpan makanan.
Bunga berwaran putih
atau kuning pucat dengan mahkota berumlah 4 terkadang ada yang 5. Bunga ada
yang berkelompok ada yang tunggal
dan ada yang majemuk. Tempat bunganya berada di ketiak daun dan ujung batang.
Kelopak berbentuk bintang berwarna hijau, benang sari panjang 1,5 cm, kepala
sari berbentuk ginjal berwarna kuning. Tangkai putik silinders, panjang 1 cm,
kepala putik berwarna kuning.
Buah jeruk lemon
berwarna kuning dengan bentuk membulat dengan diameter 5-7 cm. Ukuran buah hampir
seragam, kulit buah yang tebal dan mengkilat serta bergelombang banyak
mengandung atsiri. Warna daging buah kuning kemerahan, beraroma lembut. Sari buah lemon terdiri dari 5% asam sitrat, yang
memberi rasa khas lemon dan pH-nya sekitar 2-3. Biji berbentuk bulat telur,
berwarna putih agak mengkerut (Nizhar, 2012 dalam Martosupono,
2007).
3. Syarat
tumbuh
Lahan yang
digunakan untuk menanam lemon harus mendapatkan sinar matahari yang cukup
besar. Jeruk lemon dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah, di daerah
tropis seperti negara kita maupun di negara subtropik. Tanah yang gembur dan kandungan organic tinggi, memiliki aerase dan
draenase yang mmadai, dengan nilai pH 6-7. Sehingga pohon jeruk lemon dapat
tercukupi nutrisinya. Tanah yang akan ditanami memiliki tingkat garam yang
rendah, bebas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya, tidak tergenang air, tidak becek dan tidak
terlalu basah.
Jeruk lemon cocok
ditanam di daerah beriklim kering dengan musim dingin yang relatif hangat. Suhu
lingkungan ideal yang akan ditanamai adalah 15-30°C atau 60-85°F. Ketika di
tanam di iklim bawah standat, buah dan bunga akan rontok serta pohon bisa mati.
Ketinggian tempat yang baik adalah 500-1.200 m dpl sedangkan di daerah rendah
ketinggianya 100-400 m dpl. Curah hujan tidak melebihi 100 mm/bulan dan
kelembapan udara 50-85% dengan minimal 3 bulan kering (Agustin, 2015).
4. Budidaya
Teknik budidaya jeruk
lemon relatif mudah dan membutuhkan perawatan yang intensif. Khususnya di
indonesia penguasaan teknik budidaya
cukup rendah dan kurang ada tenaga kerja. Tenaga kerja berasan dari keluarga
itu sendiri.
Pembibitan, bibit yang
digunakan dalam perbanyakan ada dua yaitu generati dengan biji seleksi dan
vegetatif dengan okulasi. Secara generatif lebih banyak dilakukan masyarakat
karena tingkat produksi lebih panjang dan perakaranya lebih kuat, sedangkan teknik okulasi kurang digunakan
karena selain lama menunggu tumbuh batang bawah (6 bulan) juga resisten
terhadap hama lebih tinggi ketika okulasi dengan pisau yang kurang steril.
Namun dikalangan masyarakat lebih banyak membudidayakan tanaman hasil pasokan
dari pemerintah, hal ini karena mereka belum menguasai teknik okulasi.
Penanaman, bibit yang telah berumur 4-6 bulan
biasanya siap untuk di tanama di lahan. Jarak tanam yang biasa digunakan ada
lahan adalah 40×40 cm dan 50×50 cm. Fungsi lain adalah untuk memperbaiki
struktur tanah, drainase, dan aerasinya. Sebelum ditanam perlu adanya
pemangkasan daun atau ranting yang diperkirakan tidak penting, akar juga perlu
dipangkas sedikit untuk merangsang munculnya akar baru. Penanaman perlu
mengunakan pupuk baik organk mauapun anorganik, namun lebih efektif menggunakan pupuk oganik.
Penyiangan,
penyiangan dilakukan para petani sebelum melakukan penanaman. Penyiangan ini
untuk membesihkan tanaman atau gulam yang dapat menggagu pertumuhan tanaman
jeruk ang di tanam. Pemupukan, pemupukan dilakukan saat awa penanaman dengan
menggunakan pupuk organik kompos, pupukkandang maupun anorganik sesuai dosis.
Pemupukan juga dilakukan sekitar 1-2 kali dalam setahun. Pemupukan sendiri bertujuan
untuk memperbanyak kadungan humus, memperbaiki sirkulasi udara, mudah
memperoleh oksigen .
Pemangkasan,
pemangkasan dilakukan sebanyak 1-2 kali pertahunnya dengan tujuan untuk
menghilakan ranting atau cabang yang kering, tidak produktif. Sebelum
pemangkasan alat yang digunakan hendaknya disterilkan mengunakan alkohol 70%.
Bekas luka pemangkasan sebaiknya ditutup dengan lilin, meni, atau fungisida
untuk mencegah munculnya
hama penyakit. Tanaman yang baru ditanam usia
bulan lebih efektif jika hanya memiliki 3 atau 4 cabang saja.
Penjarangan
buah, kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi saat tanaman jeruk berbuah
banyak. Tanaman jeruk memiliki 2 musim berbuah terkadang tahun pertama banyak
buahnya tahun ke dua jarang buahnya (binomial). Saat berbuah banyak tanaman
resisten akan kerusakan, karena buah yang terlalu banyak tidak mamu ranting
untuk menyangganya sehingga dapat patah. Penjarangan buah ini bertujuan
memaksimalkan hasil, menjaga kesehatan tanaman dan memperbaiki kualitas buah.
Prodiktifitas atau
hasil panen dalam perbanyakan vegetatif mencapai umur 4-5 tahun setelah tanam,
sedangkan dengan cara generatif mencapai umur 6-10 tahun baru berbuah. Produksi
perpohon berkisar 25-150 kg, dengan harga nilai jual petani di Indonesia
khususnya yaitu Rp.3.000,- sampai
Rp.5.000,-/kg (Martosupono,
2007).
5. Penyebaran
Tanaman lemon berasal
dari Asia Timur dan Asia Tenggar, pada awal 200 masehi dibudidayakan di India.
Selama abad 10 sampai abad 11 populer di negara Timur Tengah, Mediterania,
Amerika, Cina. Lemon diperkenalkan ke Amerika oleh penjajah Spanyol tepatnya di
California tahun
1700-an (Agustin,
2015).
6. Manfaat
Bagaian-bagian tanaman
yang di manfaatkan mulai dari buah, daunya yang memiliki nilai dekorasi serta
bunga yang berwarna menarik. Lemon juga dapat digunakan sebagai bumbu makanan sampai
pembersih. Lemon biasanya ditaman di kebun sebagai hiasan kebun karena bentuk
pohonya, rasa buahnya yang manis dan ketahanan terhadap cuaca. Air perasan buah lemon sangat bermanfaat sebagai
antibakteri dan sebagai antioksidan. Vitamin C merupakan kandungan utama air
buah lemon yang bermanfaat sebagai antioksidan. Kadungan lainya yaitu asam
sitrat yang mampu menurunkan pH sel bakteri sehingga mampu menghambat aktivitas
sel bakteri ( Berti, 2015).
DAFTAR
PUSTAKA
Agustin, D. 2015. Merangsang Pertumbuhan Jeruk Lemon https://www.jurnalasia.com/bisnis/agribisnis/lemon/. Di akses tanggal 11 April 2017.
Berti, P. 2015. Daya Antibakteri Air Perasan Buah Lemon (Citrus medica) terhadap Porphyromonas gingivalis Dominan
Periodontitis (In Vitro). UMS.
Surakarta.
Martosupono, dkk. 2007.
Budidaya Jeruk Keprok Soe di Kabupaten Timut Tengah Selatan. J. Agri vol
19:76-90.
Tjitrosoepomo, G. 1987.
Taksonomi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.